Filosofi Patah Hati
Aku takabur
Melihat mawar yang mekar
Surya yang sinar
Air yang riak
Di antara sepi
Di antara kaki-kaki
Aku khilaf melihat cinta
Daun yang hijau
Luka yang kerak
Mata yang buta
Sepi yang retak
“Cinta itu fana, “ katamu
Hati yang api
Mulut yang gertak
Otak yang tumpul
Aku lelah
Melihat jalan yang derap
Kata yang rusak
Hampa yang patah
“Cinta itu fana, “ katamu
“Kita itu fana, “ kataku