Pujangga

Utuh

London,

Nafas ku tahan, melompat
aku menyelam ke dalam mimpi, angan
akan zaman yang telah tenggelam.

Sejarah membisik, manusia menerjang
dipandu nafsu yang menipu, seakan
ular di tubuh-nya bersarang dari mula.

Namun bumi setia memanggil
tak tergoyah meski khianat:
bulan, bintang, angin malam
mampu paham tanpa dendam.

Bisikan-Nya dapat ku dengar
meski samar, menawarkan makna yang penuh,
menyuguhkan jalan menuju,
atau kembali,
menjadi utuh.