Utuh
Nafas ku tahan, melompat
aku menyelam ke dalam mimpi, angan
akan zaman yang telah tenggelam.
Sejarah membisik, manusia menerjang
dipandu nafsu yang menipu, seakan
ular di tubuh-nya bersarang dari mula.
Namun bumi setia memanggil
tak tergoyah meski khianat:
bulan, bintang, angin malam
mampu paham tanpa dendam.
Bisikan-Nya dapat ku dengar
meski samar, menawarkan makna yang penuh,
menyuguhkan jalan menuju,
atau kembali,
menjadi utuh.